
JAKARTA - Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) akan melakukan reformasi birokrasi dengan menghapus Ditjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK).
Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh mengatakan, penghapusan Ditjen PMPTK dilakukan karena selama lima tahun terakhir ini pemisahan guru dan tenaga pendidikan dari struktur organisasinya membuat proses pembinaan guru tidak berjalan secara optimal. Komunikasi tidak bisa berjalan intens karena berada dalam direktorat jenderal yang berbeda.
Pembentukan Ditjen PMPTK sebenarnya masih tergolong baru, yaitu pada 2004 lalu. Sebelumnya, pembinaan guru berada di direktorat masing-masing sesuai dengan jenjang akademisnya. Pemisahan itu dilakukan akibat banyak masalah guru yang terjadi di daerah. “Formasi kedepan tidak akan ada perubahan yang berarti,” jelasnya usai acara Sosialisasi Reformasi Birokrasi Kemendiknas di Hotel Century, Kamis malam kemarin.
Formasi birokrasi yang aka nada di tubuh Kemendiknas jumlahnya tidak berubah, yakni terdiri atas Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar, Ditjen Manajemen Pendidikan Menengah, Ditjen Pendidikan Tinggi, Ditjen Pendidikan Nonformal dan Informal (PNFI) dan PAUD. Selain itu, masih ada Sekretaris Jenderal, Balitbang, serta Inspektoral Jenderal.
Sementara pemecahan Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah (Mandikdasmen) yang akan menjadi dua, Mendiknas menjelaskan, hal itu dilakukan karena jumlah siswa yang harus ditangani terbilang sangat besar. Dengan pemisahan itu diharapkan proses pembinaan di masing-masing jenjang bisa berlangsung secara optimal. "Apalagi pemerintah menargetkan penuntasan wajib belajar 9 tahun, sehingga hal itu butuh perhatian khusus," katanya.
Mantan menteri komunikasi dan informatika (menkominfo) ini menjelaskan, walaupun ada penghapusan satu dirjen akan tetapi tidak aka nada perubahan pada jajaran eselon satu. Yang banyak perubahan dan mutasi nantinya aka nada di jajaran eselon dua. Mendiknas menuturkan, struktur baru birokrasi ini akan segera berlaku pada Juni nanti. Dirinya pun optimistis kalau perubahan ini tidak akan menggangu kinerja.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar