
JAKARTA-MI: Ribuan guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Selasa (11/5) menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta. Mereka merasa keberadaan para guru-guru kembali terpinggirkan dengan dihapuskannya Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Ditjen PMTPK).
"Penghapusan Ditjen PMTK dalam restrukturisasi Kementrian Pendidikan Nasional berdasar Perpres Nomor 24 tahun 2010 kami maknai sebagai upaya sistematis meminggirkan guru dan tenaga kependidikan," ujar Ketua Umum PB PGRI Sulistiyo.
Menurutnya, dengan dihapuskannya Ditjen PMTK situasi akan sama saja dengan situasi sebelum lahirnya UU Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Padahal, selama ini kehadiran Ditjen PMPTK mengakselerasi pengelolaan guru dan tenaga kependidikan menjadi benar-benar nyata.
"Padahal persoalan guru dan tenaga kependidikan saat ini masih sangat rumit. Upaya Mendiknas menghapus Ditjen PMPTK akan berdampak serius terhadap upaya peningkatan mutu pendidikan, yang bahkan tengah memiliki persoalan yang terkait Ujian Nasional 2010," papar Sulistiyo.
PB PGRI mendesak pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan Nasional mempertahankan keberadaan Ditjen PMPTK. "Bila sampai Ditjen PMPTK tetap dihapuskan guru-guru seharusnya dikelola secara langsung oleh sebuah badan tersendiri yang bertanggung jawab langsung ke Presiden. Hal itu untuk mengeluarkan guru dari cengkraman atau anomali birokrasi pusat hingga daerah, selain juga meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan guru," tambahnya.
Menurut rencana, demo serupa akan dilakukan besok dengan jumlah guru yang lebih banyak.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar